Gambar Sampul PPKn · Bab 4 Prestasi Diri
PPKn · Bab 4 Prestasi Diri
SriHastuti

24/08/2021 13:28:21

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

87

4

Bab

Sumber:

www.jica.or.id

Prestasi Diri Sesuai

Kemampuan

demi Keunggulan Bangsa

Kata

Kunci

Prestasi diri, Potensi

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat menjelaskan pentingnya prestasi diri bagi

keunggulan bangsa; mengenal potensi diri untuk berprestasi sesuai kemampuan; dan

menampilkan peran serta dalam berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi diri sesuai

kemampuan demi keunggulan bangsa.

Manfaat Pembelajaran

Dengan mengikuti pembelajaran ini, siswa memperoleh pengetahuan tentang prestasi diri

sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa, yang dapat kalian gunakan sebagai dasar peran

serta dalam berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi diri sesuai kemampuan demi keunggulan

bangsa.

88

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Prestasi diri sesuai kemampuan demi

keunggulan bangsa

Potensi diri untuk berpres-

tasi sesuai kemampuan

Peran serta dalam berbagai

aktivitas untuk mewujudkan

prestasi diri sesuai kemam-

puan demi keunggulan

bangsa

1. Pengertian prestasi

2. Prestasi sebagai

keunggulan bangsa

3. Upaya untuk

berprestasi dalam

berbagai bidang

4. Sifat-sifat yang

berhubungan dengan

prestasi

1. Pengertian potensi

2. Macam-macam potensi

3. Pengenalan dan

pengukuran potensi diri

4. Hambatan dalam

pengembangan potensi

diri

1. Kekuatan kreativitas

2. Peluang untuk

mewujudkan prestasi

Pentingnya prestasi diri

bagi keunggulan bangsa

Dalam percaturan bangsa-bangsa di dunia ini, terdapat bangsa-bangsa yang banyak

memperoleh penghormatan, pujian, dan lebih disegani oleh bangsa lain karena bangsa

tersebut memiliki banyak keunggulan. Predikat bangsa yang unggul tersebut diperoleh

setelah suatu bangsa berhasil menorehkan banyak prestasi gemilang di berbagai bidang.

Apakah sebenarnya prestasi itu? Bagaimanakah proses pencapaiannya? Apakah

dampaknya dalam kehidupan masyarakat? Untuk lebih jelasnya, marilah kita bahas satu

per satu dalam penyajian materi berikut.

Sumber:

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1204/08/0418.htm

Gambar 4.1

Ivan Kristanto, Juara Olimpiade Matematika 2004

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

89

A

Pentingnya Prestasi Diri bagi Keunggulan Bangsa

1. Pengertian prestasi

Prestasi

adalah hasil yang telah

dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerja-

kan. Prestasi setiap orang tidak selalu

sama dalam berbagai bidang. Misalnya,

prestasi dalam bidang kesenian, olahraga,

sastra, kepemimpinan, ilmu pengetahuan,

teknologi, dan sebagainya. A

dapun m

enu-

rut Kamus Besar Bahasa

Indonesia,

prestasi

adalah hasil y

ang telah dicapai

(dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya).

Prestasi muncul sebagai hasil kerja

keras untuk mendayagunakan potensi diri

sehingga hasilnya dapat dinikmati

bersama. Prestasi seseorang erat kaitannya dengan potensi atau kemampuan dasar yang

dimilikinya. Potensi sendiri menyangkut kemampuan dasar inteligensi, logika, dan sikap

kerja.

Sebagai

generasi muda yang terdidik, k

alian sebenarnya memiliki kesempatan luas

untuk berprestasi. Prestasi tersebut dapat terwujud jika kalian mampu menggali berbagai

potensi diri, baik di bidang akademis maupun nonakademis. Renungkanlah, kesempatan itu

sesungguhnya juga merupakan sesuatu yang berharga! Dapatkah kalian bayangkan, remaja

yang hidup di suatu negara yang dilanda peperangan dan kemiskinan? Mungkin mereka diimpit

oleh kekerasan, dicekam rasa takut, dan m

enderita k

elaparan sehingga kesempatan untuk

mengembangkan diri menjadi terbatas. Oleh sebab itu, kita mesti memanfaatkan setiap

kesempatan dengan baik. Begitu pula potensi yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita,

harus kita olah demi mencapai suatu prestasi.

2. Prestasi sebagai keunggulan bangsa

Orang harus selalu mengasah potensi dasar yang dimilikinya agar menjadi suatu

kemampuan atau keunggulan yang dapat dijadikan modal untuk meraih kesuksesan.

Mengasah potensi merupakan suatu keharusan sebagai jalan untuk menuju kesuksesan.

Seorang juara tinju dunia, misalnya, harus giat berlatih setiap hari. Jika potensi yang kita

miliki tidak kita asah melalui berbagai kegiatan positif, niscaya potensi tersebut akan

menguap dan hilang begitu saja.

Menurut teori

multiple intelligence

yang dicetuskan oleh

Howard Gardner

dalam

bukunya

Frame of Mind

tahun 1985, manusia mempunyai banyak kemampuan inteligensi.

Gardner menemukan ada delapan macam kecerdasan sebagai potensi yang dimiliki oleh

setiap manusia, sebagai berikut.

a. Kecerdasan logis matematis.

b. Kecerdasan interpersonal.

c. Kecerdasan kinestis jasmani.

d. Kecerdasan dalam musik.

Gambar 4.2

Siswa mendapatkan hadiah karena

berprestasi di bidang tertentu

Sumber:

Republika

, 19 Desember 2005

90

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

e. Kecerdasan dalam bahasa.

f. Kecerdasan spasial visual.

g. Kecerdasan naturalis.

Keberagaman kecerdasan tersebut merupakan keberagaman kecerdasan yang

sesungguhnya telah dimiliki oleh setiap manusia sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha

Esa. Oleh sebab itu, beragam kecerdasan atau potensi yang ada hendaknya mendapat

tempat, arahan, dan pengembangan yang baik dan seluas-luasnya agar manusia memiliki

berbagai macam karya atau prestasi yang patut dibanggakan.

Upaya negara dalam menstimulus orang yang berprestasi antara lain sebagai berikut.

a. Bagi penggemar olahraga (sepak bola, bulu tangkis, tenis, dan lain-lain) telah disediakan

tempat latihan.

b. Bagi peraih prestasi, karena prestasi membawa harum nama bangsa, negara

memberikan hadiah yang sesuai dengan perolehan prestasi tersebut. Misalnya,

seseorang yang telah berprestasi akan memperoleh bonus, uang tabungan, hadiah

berlibur ke luar negeri, dan sebagainya.

c. Bagi siswa berprestasi diberikan beasiswa pendidikan dan penghargaan atau piagam.

3. Upaya untuk berprestasi dalam berbagai bidang

Setiap manusia telah diberikan oleh Tuhan berbagai macam potensi, baik yang bersifat

fisik (psikomotorik), mental intelektual, sosial-emosional, mental spiritual, maupun

ketangguhan. Semua potensi tersebut akan berubah dan berkembang sejalan dengan

tingkat perkembangan, baik pada faktor internal individu itu sendiri maupun lingkungan

tempat kita berada.

Untuk berprestasi, setiap manusia mempunyai cara-cara dan pemahaman sesuai

dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki. Beberapa upaya yang dilakukan

manusia agar berprestasi.

a. Semenjak usia dini telah dilakukan

pencarian bibit-bibit berbakat.

b. Dididik dan dilatih secara bertahap

serta terprogram dengan baik.

c. Secara periodik, diadakan eva-

luasi dan diberikan umpan balik

(

feedback

).

d. Diuji coba melalui kompetisi dari

yang level reguler sampai dengan

yang profesional.

e. Berkompetisi secara profesional

dalam jangka waktu tertentu.

Salah satu hal yang mendorong

lahirnya suatu prestasi adalah

keberlanjutan

. Maksudnya, setelah seseorang menyadari bahwa dirinya memiliki potensi

di suatu bidang, maka dia akan terus-menerus berupaya untuk mengembangkan potensi

tersebut menjadi kemampuan utama yang dimilikinya. Tentu saja dalam perjalanannya

dibutuhkan evaluasi. Tanpa evaluasi, seseorang tidak akan mampu mengukur sejauh

Gambar 4. 3

Siswa-siswi mengikuti ujian akhir semester

untuk mengukur kemampuan mereka

Sumber:

Dokumen Penerbit

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

91

mana kemampuannya. Selain itu, evaluasi juga dapat dijadikan sebagai pijakan untuk

memperbaiki diri. Seperti halnya di sekolah, di setiap akhir semester Bapak/Ibu Guru

memberikan soal-soal ujian. Dari hasil pekerjaan, setiap siswa akan diketahui bagaimana

prestasi belajarnya. Hasil tersebut diharapkan dapat menjadi pemacu untuk meningkatkan

semangat agar siswa memperoleh nilai yang lebih baik di masa datang. Dengan demikian,

proses belajar yang dilakukan oleh siswa akan terus berlanjut.

Untuk mewujudkan sebuah prestasi dalam berbagai bidang kehidupan bukanlah

sesuatu yang kebetulan atau apa adanya. Untuk sebuah prestasi dalam bidang apa pun

harus direncanakan dan dilaksanakan secara baik dan profesional. Kita tidak akan

menemukan seseorang yang malas, kurang kerja keras, dan mudah puas dengan apa

adanya tiba-tiba memiliki prestasi. Jadi, upaya untuk berprestasi merupakan optimalisasi

pemberdayaan dan pengembangan potensi diri yang terus-menerus, tidak lekang karena

panas dan tidak lapuk karena hujan.

4. Sifat-sifat yang berhubungan dengan prestasi

Manusia memiliki sifat-sifat yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi. Sifat-

sifat yang positif akan mendukung pencapaian prestasi. Sebaliknya, sikap-sikap yang

negatif akan menghambat atau menggagalkan pencapaian prestasi. Sifat-sifat positif

tersebut adalah sebagai berikut.

a. Memiliki idealisme yang positif.

b. Dinamis dan kreatif.

c. Keberanian mengambil risiko.

d. Optimis dan kegairahan semangat.

e Kemandirian dan disiplin murni.

f. Fisik yang kuat dan sehat.

g. Sikap kesatria.

h. Terampil dalam menerapkan iptek.

i. Kompetitif.

j. Daya pikir yang kuat.

k. Memiliki bakat.

Adapun sifat-sifat negatif tersebut adalah sebagai berikut.

a. Mudah diadu domba.

b. Kurang berhati-hati.

c. Emosional.

d. Kurang percaya diri.

e. Kurang mempunyai motivasi.

1. Apa saja prestasi yang selama ini telah kalian capai?

2. Bagaimana hambatan yang kalian hadapi dalam mencapai prestasi tersebut?

Bakat merupakan potensi

bawaan seseorang di

bidang tertentu, seperi

bakat musik, melukis, dan

matematika

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

92

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

B

Potensi Diri untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan

1. Pengertian potensi

Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari

bahasa Inggris

to potent

yang berarti keras atau kuat.

Dalam pemahaman lain kurang lebih semakna, kata

potensial mengandung arti kekuatan, kemampuan, dan

daya, baik yang belum maupun yang sudah terwujud,

tetapi belum optimal. Sementara itu, dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia, yang dimaksud

potensi

adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas

yang dimiliki oleh seseorang, namun belum digunakan

secara maksimal.

Berbagai pengertian di atas memberi pemahaman

kepada kita bahwa

potensi

merupakan suatu daya

yang dimiliki oleh manusia. Akan tetapi, daya tersebut

belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu,

yang menjadi tugas berikutnya bagi manusia yang

berpotensi adalah bagaimana mendayagunakan

potensi tersebut untuk meraih prestasi. Secara umum,

potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Kemampuan dasar, seperti tingkatan inteligensi, kemampuan abstraksi, logika, dan

daya tangkap.

b. Sikap kerja, seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja, dan daya tahan terhadap tekanan.

c. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh terhadap semua kemampuan, perbuatan, serta

kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, rohani, emosional, maupun sosial yang ditata

dengan cara yang khas di bawah pengaruh dari luar. Pola ini berbentuk tingkah laku

dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana yang dikehendaki. Beberapa contoh

kepribadian, antara lain ikhlas, tulus, lincah, cerdas, dan lain sebagainya.

2. Macam-macam potensi

Secara umum, macam-macam potensi manusia adalah sebagai berikut.

a. Potensi fisik, merupakan organ fisik manusia yang dapat digunakan dan diberdayakan

untuk berbagai kepentingan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Potensi fisik berfungsi

sesuai dengan jenisnya. Contohnya, mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga

untuk mendengar, dan sebagainya.

b. Potensi mental intelektual (

intelectual quotient

), merupakan potensi kecerdasan yang

ada pada otak manusia (terutama otak belahan kiri). Potensi ini berfungsi, antara lain

menganalisis, menghitung, merencanakan sesuatu, dan sebagainya.

c. Potensi sosial emosional (

emotional quotient

), merupakan potensi kecerdasan yang

ada pada otak manusia (terutama otak belahan kanan). Potensi ini berfungsi, antara

lain untuk mengendalikan amarah, bertanggung jawab, motivasi, kesadaran diri, dan

sebagainya.

Emotional quotient

(EQ) lebih banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang

tua dan lingkungan.

Gambar 4.4

Tes IQ bertujuan untuk

mengenali potensi diri

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

93

d. Potensi mental spiritual (

spiritual quotient

), merupakan

potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam

diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego

atau jiwa sadar (bukan hanya mengetahui nilai, tetapi

menemukan nilai). Dengan SQ manusia dapat muncul

sebagai makhluk yang utuh secara intelektual, emosional,

dan spiritual. Cara pengungkapan SQ adalah melalui

pendidikan agama dan pendidikan budi pekerti.

e. Potensi ketangguhan (

adversity quotient

), merupakan

potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian

dalam diri kita yang berhubungan dengan keuletan,

ketangguhan, dan daya juang yang tinggi. AQ merupakan

salah satu faktor spesifik sukses (prestasi) seseorang

karena mampu merespons berbagai kesulitan dengan baik.

Dengan AQ, berarti seseorang telah mampu mengubah

rintangan menjadi peluang.

Potensi-potensi tersebut, pada dasarnya masih merupakan kemampuan yang belum

terwujud secara optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan hal lain agar potensi tersebut dapat

didayagunakan, tentu saja manusia mesti memiliki ambisi. Ambisi inilah yang mendorong

orang untuk berusaha meraih keinginannya. Tanpa ambisi, orang hanya akan merasa puas

dengan kondisi yang dimilikinya sekarang, tidak ada keinginan untuk mengubahnya menjadi

lebih baik. Walaupun demikian, kita harus mampu untuk menakar kemampuan diri. Jangan

sampai ambisi yang berlebihan, yang berada di luar jangkauan dan kewajaran justru membawa

kita ke jurang kesombongan dan mendorong pada kegagalan.

Ambisi

adalah dorongan untuk mencapai hasil yang diperlihatkan dan dihargai oleh

orang lain. Menurut ilmu jiwa, ”keberhasilan” dimaksudkan untuk mempertinggi rasa harga

diri dan memperkuat kesadaran diri. Ambisi yang berlebihan (ambisius) mungkin merupakan

alat untuk menutupi ketidakberhasilan, baik bagi diri sendiri, orang lain, maupun perasaan

rendah diri. Ambisi berbeda dengan cita-cita dan target.

Ambisi

adalah keinginan (hasrat,

nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat,

kedudukan) atau melakukan sesuatu.

Cita-cita

adalah suatu keinginan (kehendak) yang

selalu ada di dalam pikiran.

Target

adalah sasaran (batas ketentuan, dan sebagainya)

yang telah ditetapkan untuk dicapai.

Motivasi untuk mencapai hasil bukanlah bawaan, tetapi dibentuk melalui pendidikan.

Masyarakat kita yang berorientasi pada sukses dan prestasi, membuat orang tua mendorong

ambisi anak dan muridnya. Akan tetapi, banyak orang tidak menyadari bahwa ambisi

yang berlebihan merusak keberhasilan.

R.G. Stennet

dapat memperlihatkan bahwa, ambisi

yang berlebihan memberi efek buruk terhadap hasil yang dicapai.

Ambisi yang berlebihan (ambisius) berakibat negatif, tidak hanya terhadap perkem-

bangan kemampuan untuk berhasil, tetapi juga terhadap perkembangan sosial. Orang

yang punya ambisi berlebihan cenderung egois dalam mencapai sasarannya. Oleh karena

orang yang ambisius lebih memusatkan perhatian pada tujuannya sendiri tanpa

memerhatikan tujuan orang lain, dan tidak terbuka pikirannya terhadap orang lain.

Kecerdasan emosi (

Emo-

tional Intelligence

) adalah

kemampuan orang untuk

mengenal dan mengen-

dalikan emosinya, menge-

nal dan memahami emosi

orang lain, serta menun-

jukkan reaksi emosi yang

sesuai dengan tuntutan

keadaan.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

94

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

3. Pengenalan dan pengukuran potensi diri

Setiap orang memiliki potensi, tetapi tidak setiap orang mampu mengenali potensinya

sendiri untuk kemudian didayagunakan demi kesuksesan dirinya. Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa langkah awal untuk menuju sukses adalah mengenali potensi diri kita

sendiri. Jika kita mengenali apa yang mungkin menjadi kelebihan kita dibandingkan orang

lain, maka selanjutnya kita dapat bekerja keras untuk mengembangkannya. Setiap bakat,

kegemaran atau kebiasaan tertentu dapat saja merupakan potensi yang akan berubah

menjadi prestasi jika kita mengasah hal tersebut.

Simaklah kisah-kisah sukses para atlet berprestasi. Kebanyakan dari mereka pada

awalnya memainkan cabang olahraga tertentu hanya sebagai hobi atau kegemaran.

Akan tetapi, lama-kelamaan mereka menikmati permainan tersebut, bahkan keterampilan

bermain mereka menjadi lebih baik dibandingkan orang lain. Setelah mengenali potensi

tersebut, mereka kemudian berlatih lebih giat dan meraih prestasi yang gemilang. Hal

yang sama mungkin juga terjadi pada para siswa yang berprestasi. Mereka awalnya

menggemari bidang tertentu di sekolahan. Oleh karena terus mengasah kemampuan

dalam bidang tersebut, maka mereka akhirnya mampu berprestasi dan bahkan membawa

harum nama negara di tingkat internasional.

Perlunya mengetahui potensi diri adalah sebagai upaya untuk memperluas dan

memperdalam kesadaran mengenai berbagai kecenderungan dan kekhususan diri sendiri,

baik yang sudah teraktualisasi maupun yang belum. Kita dapat mengukur potensi diri

dari berbagai kecenderungan atau kelebihan kita. Akan tetapi, karena kecenderungan

itu sebagian merupakan hal yang bersifat abstrak, maka pengenalan dan pengukuran

kita belum tentu sempurna.

Pada sisi lain, seseorang juga harus mampu bersikap objektif dan realistis dalam

memandang potensi dirinya.

Objektif

bermakna bahwa kita harus mampu mengenal dengan

baik apa yang menjadi potensi kita. Hal ini penting karena dengan bersikap objektif kita

dapat mengembangkan potensi tersebut secara proporsional, yakni sesuai dengan proporsi,

sebanding, seimbang, dan berimbang. Selain itu, kita juga harus

realistis

, artinya dalam

mengukur potensi hendaknya kita berpijak pada kenyataan, misalnya potensi apa yang

kita miliki, potensi mana yang harus kita kembangkan, dan lain sebagainya. Jangan sampai

kita berusaha tanpa perhitungan dan membuat target yang tidak sesuai dengan kemampuan

kita. Hal yang demikian justru dapat membawa kita pada kegagalan, bukan keberhasilan.

Dalam pengembangan diri, pengukuran potensi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh

manakah potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui

introspeksi diri, melalui

feedback

dari orang lain, maupun melalui tes psikologi.

Manfaat pengembangan potensi diri adalah untuk mengembangkan

nature

dan

nurture

.

Nature

Nurture

a. Kepribadian manusia terbentuk dari

bawaan/lahir.

b. Merupakan bakat.

c. Dikembangkan dengan pengaruh

lingkungan.

a. Kepribadian manusia terbentuk karena

pengaruh lingkungan.

b. Tidak merupakan bakat.

c. Dibentuk dan dikembangkan oleh

lingkungan.

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

95

Pengembangan potensi diri merupakan upaya untuk memaksimalkan potensi-potensi

positif (kekuatan-kekuatan) yang ada dan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang

ada pada dirinya. Dengan demikian, seseorang mampu berperilaku sesuai dengan peran

yang sedang dimainkannya, baik sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, maupun sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

4. Hambatan dalam pengembangan potensi diri

Upaya untuk meraih prestasi bukan suatu jalan yang mudah untuk dilalui. Kadang

hambatan muncul menghadang. Hal yang demikian menuntut kita bekerja keras untuk

menyingkirkan rintangan dan meminimalkan kekurangan diri. Jika hal tersebut dapat kita

lakukan, maka langkah selanjutnya akan lebih ringan.

Apakah potensi-potensi yang dimiliki seseorang dapat berkembang? Hal itu tergantung

pada pribadi yang bersangkutan dan lingkungan di mana dia berada. Dua aspek ini sangat

berpengaruh dalam proses pengembangan diri. Berikut ini beberapa hambatan yang mungkin

muncul dalam upaya mengembangkan potensi diri.

a. Hambatan yang berasal dari lingkungan, yaitu hambatan yang disebabkan, antara lain

oleh sistem pendidikan yang dianut, lingkungan belajar/bekerja, dan kebiasaan atau

budaya tertentu dalam lingkungan masyarakat.

b. Hambatan yang berasal dari individu sendiri merupakan faktor penghambat yang muncul

dari sikap negatif seseorang, misalnya rendahnya ambisi dan motivasi, berprasangka

buruk, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan enggan mengenal dirinya sendiri.

Faktor-faktor internal (yang berasal dari dalam diri seseorang) yang menjadi

penghambat pengembangan prestasi diri, antara lain sifat-sifat dan ciri-ciri perilaku

sebagai berikut.

No.

Sifat-sifat

Ciri-ciri perilaku

1

Tujuan pribadi yang tidak jelas.

Me

lalaikan kesehatan fisik, hidup tidak

teratur, tidak menerima suatu kegagalan

dan merasa diri lemah, tidak mampu

mengatur diri sendiri, dan tidak mampu

mengatur orang lain.

2.

Nilai pribadi yang tidak

jelas.

Tidak

mempermasalahkan nilai, bertindak

berbeda dari nilai yang dianut, mengambil

sikap pasif terhadap kehidupan.

3

Ketidakmampuan mengatur diri.

T

idak mempunyai tujuan pribadi, cende-

rung mengubah arah, tidak mengukur

kemampuan, menghindari risiko, tidak

punya keseimbangan pribadi, dan tidak

mempunyai tujuan jelas.

4.

Pribadi yang kerdil.

M

enghindari tanggung jawab untuk

belajar,menghindari tantangan, tidak

menguji diri, menyembunyikan perasaan-

perasaan, menghindari umpan balik, dan

tidak bertanggung jawab.

96

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

5.

Kemampuan yang lem

ah.

Mempuny

ai masalah yang tidak terselesai-

kan untuk memecahkannya menggunakan

teknik yang kurang tepat dan pendekatan

yang tidak sistematis.

6.

Kreativitas rendah.

M

enghindari risiko, tidak belajar dari

kesalahan, puas dengan kedudukan yang

ada, cenderung tidak menyelesaikan tugas,

tidak yakin akan kemampuan sendiri, dan

tidak berorientasi pada perubahan.

7.

Harga diri yang rendah.

Merasa kur

ang dihargai, kurang dapat

mengungkapkan pendapat, citra diri rendah,

tidak mampu mengatur diri sendiri, dan

tidak mampu mengatur orang lain.

Agar pengembangan potensi diri atau aktualisasi diri dapat berjalan dengan efektif,

diperlukan gizi dan stamina yang tinggi. Gizi dan stamina tidak hanya untuk aspek fisik

semata, tetapi juga sangat diperlukan dalam mengaktualisasikan potensi diri. Kekuatan

fisik ini diperlukan agar kita mampu bekerja keras. Perhatikanlah ketika kondisimu sedang

lemah karena sakit atau kurang istirahat. Kalian tentu sulit untuk dapat belajar dengan

baik. Akibatnya, mungkin prestasi belajarmu menurun. Oleh karena itu, menjaga

ketahanan fisik melalui pola makan yang sehat dan istirahat yang cukup akan sangat

membantu dalam upaya mengembangkan potensi diri.

La Rose

(1996: 141–149), dalam

Citra Pribadi yang Berkualitas

, antara lain

menyebutkan bahwa pengembangan diri dapat diwujudkan melalui langkah-langkah berikut.

a. Bergaul dengan orang yang bukan satu profesi dalam arti berbeda profesi. Dengan

demikian, akan memperoleh peluang-peluang dan tantangan.

b. Pilihlah teman yang dapat diajak berdiskusi dan tidak mudah tersinggung serta mau

memberikan umpan balik yang sesuai dengan realita.

c. Bersikap dan berpikir positif tentang sesama.

d. Biasakan mengucapkan terima kasih.

e. Biasakan mengatakan hal-hal yang tidak menghalangi orang lain.

f. Biasakan berbicara efektif.

Dengan demikian, pengembangan potensi diri membutuhkan kesiapan fisik maupun

mental yang memadai. Jika kita hanya memerhatikan aspek mental, namun mengabaikan

kondisi fisik, mungkin kita akan sulit berprestasi, demikian pula sebaliknya. Maka dari itu,

menjaga ketahanan fisik dan mental menjadi salah satu kunci yang mesti kita perhatikan

demi meraih cita-cita yang kita dambakan.

Konsep diri

merupakan cara seseorang memandang diri dengan situasi di sekeliling

kita. Konsep diri menunjukkan sikap yang menurut pikiran saya, dalam posisi mana

saya berada, dan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. La Rose, membagi tiga

golongan tentang konsep diri seseorang, yaitu sebagai berikut.

a. Golongan yang menyerah total, yaitu golongan yang gampang menyerah sebelum

berusaha.

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

97

b. Golongan yang tidak menyerah total, yaitu golongan yang mau bekerja dan mempunyai

cita-cita, tetapi tidak mau bekerja keras lagi dan cenderung menyerah. Sebenarnya

golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih, tetapi tidak mau bekerja lebih keras

dan menerima tanggung jawab.

c. Golongan yang tidak pernah menyerah, yaitu golongan yang tidak membiarkan perasaan

putus asa atau pesimistis, menjalani hidup optimis, dan merasa kehidupan sebagai

suatu tantangan, ingin berhasil, dan memiliki pribadi yang berkualitas.

1. Buatlah

klipping

dari koran atau majalah yang relevan, carilah artikel kaitannya

dengan prestasi putra bangsa Indonesia, kemudian diskusikanlah dengan teman

kelompok kalian tentang hal-hal berikut!

a. Upaya yang ditempuh dalam memperoleh prestasi.

b. Faktor pendukung dalam memperoleh prestasi.

c. Faktor penghambat dalam memperoleh prestasi.

2. Buatlah kesimpulannya dalam bentuk laporan tertulis!

C

Peran Serta dalam Berbagai Aktivitas untuk Mewujudkan Prestasi

Diri Sesuai Kemampuan demi Keunggulan Bangsa

1. Peluang untuk mewujudkan prestasi

Potensi yang ada pada setiap diri manusia, sesungguhnya dapat diberdayakan dan

dikembangkan lebih lanjut untuk mencapai prestasi optimal sesuai dengan potensi yang

dimiliki. Berbagai peluang untuk mewujudkan prestasi dalam berbagai bidang kehidupan

yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut.

No

Bidang

Contoh peluang yang dapat diwujudkan

1.

Politik

a. M

enjadi ketua suatu organisasi politik yang berjiwa

kerakyatan dan diakui kenegaraannya.

b. Menjadi pejabat publik (presiden, DPR, gubernur,

bupati, dan sebagainya) yang memerhatikan

kesejahteraan rakyat dan bebas dari KKN (kolusi,

korupsi, dan nepotisme).

c. Melakukan unjuk rasa/demonstrasi secara tertib

(sesuai aturan yang berlaku)untuk mem-

perjuangkan hak dan rasa keadilan sampai

tuntutannya terpenuhi.

98

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

budaya

pertahanan, dan

keamanan

2.

Ekonomi

a. M

enjadi pengusaha sukses yang mampu

memberikan devisa bagi negara dan menyerap

banyak tenaga kerja.

b. Melakukan usaha mandiri di sektor informal

(perdagangan kelontong, perdagangan kaki lima,

dan sebagainya) dengan tidak membebani

pemerintah dan sesuai aturan yang berlaku.

c. Menjadi pelaku ekonomi, baik di bidang jasa, ke-

uangan, transportasi, dan sebagainya yang

memiliki komitmen bersih, akuntabel, transparan,

dan profesional

(BATP).

3.

Sosial dan

a. S

ebagai pelajar/mahasiswa, belajar dengan sungguh-

sungguh sampai mendapatkan penghargaan di tingkat

provinsi, nasional, bahkan internasional, baik akademis

maupun nonakademis.

b. Menjadi duta seni, budaya, komersial, dan

sebagainya karena telah memiliki sejumlah

keahlian (profesionalisme) di tingkat provinsi,

nasional, maupun internasional.

c. Memperoleh pengakuan internasional dalam

bidang-bidang tertentu, seperti penghargaan

Ramon Magsaysay

(sastra), Nobel (keilmuan dan

perdamaian), dan sebagainya.

4.

Hukum,

a. Mampu menciptakan rasa aman dan tertib dalam

masyarakat dan bagi pencari keadilan di lembaga

peradilan.

b. Mampu memberi perlindungan secara optimal

kepada masyarakat dari ancaman teror, gerakan

separatis, tindak kriminal, penyelundupan, dan

sebagainya.

c. Mampu menciptakan perlindungan hukum dan

pertahanan dan keamanan mandiri melalui

siskamling, tertib lalu lintas, taat asas dan aturan,

dan sebagainya.

5.

Pendidikan

a. Mampu menciptakan rasa aman

dan tertib dalam

lingkungan pendidikan (sekolah, universitas,

lembaga pendidikan, dan lain-lain).

b. Mampu memberi perlindungan secara optimal

kepada masyarakat kaitannya dengan pelaksana-

an pendidikan.

c. Mampu memberi motivasi kepada peserta didik di

mana pun berada untuk belajar tekun dan giat.

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

99

1. Berilah contoh pendidikan yang kalian peroleh dalam keluarga, sekolah, dan di

lingkungan masyarakat!

2. Adakah faktor pendukung dan penghambat dalam menerima pendidikan? Sebut dan

jelaskan!

3. Adakah upaya negara dalam kaitannya dengan pelaksanaan pendidikan di negara kita?

Michael H. Hart

pada tahun 1978, menulis buku

Seratus Tokoh yang Paling

Berpengaruh dalam Sejarah

yang berisi orang-orang hebat dengan prestasinya yang patut

dicontoh. Beberapa tokoh tersebut adalah sebagai berikut.

a. Issac Newton (1642–1727)

Penemu hukum gerak Newton. Di bidang mekanika (sekitar bergeraknya sesuatu

benda), melahirkan hukum kedua, yaitu hukum gaya berat universal. Di bidang optik,

telah berhasil merevolusionerkan penelitian astronomi dengan mengembangkan

teropong refleksi pertama. Di bidang matematika, yaitu penemuan tentang ”kalkulus

integral” sebagai cikal bakal teori matematika modern.

b. William Shakespeare (1564–1616)

Dalam usia 34 tahun, dianggap paling berhasil sebagai penulis drama terkemuka.

Karya-karya besarnya yang sampai sekarang terkenal di dunia adalah

Julius Caesar

,

Hamlet,

Othello,

dan

Macbeth Modern.

Selama hidupnya telah menghasilkan 38 drama,

154 sonata, dan 3 atau 4 sajak-sajak panjang.

c. Adam Smith (1723–1790)

Tokoh di bidang pembangunan ekonomi

dengan karyanya

Theory of Moral

Sentiments.

Dalam karya lain yang lebih

monumental, yaitu

The Wealth of Nations

(sebagai penelitian modern tentang politik

dan ekonomi), Adam Smith menentang

perlunya negara memiliki persediaan

batangan emas dalam jumlah besar.

Sebaliknya, menekankan arti pokok yang

paling penting adalah tenaga kerja,

pembagian kerja, tidak campur tangannya

pemerintah, dan diserahkannya pada

mekanisme pasar.

Di Indonesia, banyak tokoh-tokoh yang

memiliki prestasi demi sumbangsihnya

terhadap bangsa dan negara Indonesia, salah satunya adalah B.J. Habibie. B.J. Habibie

selain pernah menjabat sebagai presiden pada awal masa reformasi, juga lebih dikenal

sebagai seorang ahli pesawat terbang (aeronautika) terkemuka yang diakui keahlian

dan keilmuannya secara internasional. Keahliannya dalam bidang aeronautika terutama

Sumber:

www.tempo.co.id

Gambar 4.5

B.J. Habibie, seorang ahli

pesawat terbang (aeronautika)

100

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

mengenai keretakan struktur pesawat terbang. Oleh karena itu, kalangan ahli

aeronautika, Habibie dijuluki ‘’Mr. Crack’’. Latar belakang pendidikan Habibie

membuatnya mampu mengembangkan PT Nurtanio menjadi Industri Pesawat Terbang

Nusantara (IPTN). Pada masa kepemimpinannya, IPTN berhasil memproduksi beberapa

jenis pesawat terbang dan helikopter sebagai hasil kerja sama dengan industri pesawat

terbang di dunia, seperti Boeing, Bell, Aerospatiale, MBB, dan CASA.

2. Kekuatan kreativitas

Gun Gun Abdul Ghofur, mahasiswa fakultas

psikologi, memperoleh prestasi di bidang akademik.

Pria kelahiran Tasikmalaya, 3 Agustus 1983 ini

sukses meraih gelar mahasiswa teladan tahun 2006

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Selain itu, dia menyandang predikat

lulusan 2006 terbaik.

Dari kisah Gun Gun di atas, ada satu hal

yang dapat kita petik dan pelajari adalah

kreativitas. Setiap orang dapat menemukan

jalannya masing-masing. Kesuksesan orang lain

mungkin menjadi inspirasi, tetapi kita sendirilah

yang akan dapat menemukan jalan terbaiknya

bagi kita.

Ada beberapa hal yang dapat disebut

sebagai pemicu agar menjadi orang yang kreatif.

Pertama

, berpikiran terbuka. Orang yang

berpikiran terbuka memiliki kemungkinan yang

tinggi untuk dapat hidup dalam segala situasi.

Dengan berpikiran terbuka, kita akan berkeya-

kinan bahwa ”segala sesuatu adalah mungkin”.

Jadi, terdapat berbagai kemungkinan jika kita

mau berpikiran terbuka.

Kedua

, keingintahuan yang tinggi. Bagai-

mana cara orang dapat mengoperasikan

komputer, maka kita dapat mencoba memprak-

tikkannya sehingga kita pun dapat mengetahui

caranya. Hal yang sama dapat kita terapkan

dalam berbagai bidang kehidupan kita. Ilmu

matematika, ekonomi, sosiologi, dan fisika, semua lahir dari rasa ingin tahu manusia

yang tinggi untuk menguak rahasia alam dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Ketiga,

berani mencoba. Keberanian untuk mencoba sering kali menjadi awal

kesuksesan seseorang. Sebelum

Wright

bersaudara mampu menciptakan pesawat

bermesin yang dapat terbang, banyak sekali orang yang telah mencoba untuk terbang

dengan menggunakan berbagai cara. Akan tetapi, Wright bersaudara tidak pernah

melakukan percobaan untuk terbang. Kreativitas mereka sungguh luar biasa, karena

keberanian untuk mencoba telah menjadikan impian mereka berubah nyata.

Gambar 4.6

Gun Gun Abdul Ghofur,

mahasiswa teladan tahun 2006 Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Sumber:

Solopos, 7 Juni 2006

Gambar 4.7

Belajar komputer bertujuan

untuk mengetahui cara mengoperasikan

komputer

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

101

Keempat,

tidak mudah menyerah. ”Kegagalan adalah sukses yang tertunda”, begitu

pepatah mengatakan. Keberanian untuk mencoba belum tentu akan menghasilkan sukses

yang nyata jika tidak diiringi sikap pantang menyerah.

1. Diskusikanlah dengan teman kelompok kalian tentang cara-cara yang tepat untuk

mencapai prestasi! Selanjutnya, konsultasikanlah dengan narasumber yang kalian

anggap memahami tentang prestasi diri! Buatlah kesimpulannya dalam bentuk

laporan tertulis!

2. Bagaimana peran negara dalam mendukung prestasi yang selama ini dicapai di

Indonesia? Berilah contoh-contohnya!

Berilah tanda cek (

——

——

—

) pada kolom yang tersedia menurut pendapat kalian dan berilah

alasan seperlunya!

No.

Pernyataan

SS

TS

S

R

Alasan

1.

Sejak kecil membiasakan diri

meraih prestasi sesuai dengan

kemampuan pribadi masing-

masing.

2.

Belajar giat dan tekun bukan

merupakan prestasi yang diharap-

kan bangsa dan negara.

3.

Memenangkan lomba voli

tingkat RT, termasuk prestasi

diri yang diharapkan bangsa.

4.

Untuk memperoleh prestasi,

maka wajib mengunjungi

MURI secara berkelompok.

5.

Prestasi yang diharapkan

bangsa dan negara hanyalah

prestasi dari anak-anak pejabat

saja.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

R =

Ragu-Ragu

Latihan

Individu

102

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Diskusikan dengan teman kalian hal-hal berikut!

Coba catatlah prestasi yang pernah kalian peroleh dalam lingkungan (keluarga,

sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara)! Buatlah kesimpulan dalam bentuk laporan

tertulis!

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan.

Prestasi setiap orang tidak selalu sama dalam berbagai bidang.

Beberapa upaya yang dilakukan manusia agar berprestasi.

1. Semenjak usia dini telah dilakukan pencarian bibit-bibit berbakat.

2. Dididik dan dilatih secara bertahap serta terprogram dengan baik.

3. Secara periodik, diadakan evaluasi dan diberikan umpan balik (

feedback

).

4. Diuji coba melalui kompetisi dari yang level reguler sampai dengan yang

profesional.

5. Berkompetisi secara profesional dalam jangka waktu tertentu.

Manusia yang berpotensi adalah bagaimana mendayagunakan potensi tersebut

untuk meraih prestasi. Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Kemampuan dasar, seperti tingkatan inteligensi, kemampuan abstraksi, logika,

dan daya tangkap.

2. Sikap kerja, seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja, dan daya tahan terhadap

tekanan.

3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh terhadap semua kemampuan, perbuatan, dan

kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, rohani, emosional, maupun sosial yang

ditata dengan cara yang khas di bawah aneka pengaruh dari luar. Pola ini berbentuk

tingkah laku dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana yang dikehendaki.

Beberapa contoh kepribadian, antara lain ikhlas, tulus, lincah, cerdas, dan lain

sebagainya.

Secara umum, macam-macam potensi manusia terbagi menjadi potensi fisik,

potensi mental intelektual (

intelectual quotient

), potensi sosial emosional (

emotional

quotient

), potensi mental spiritual (

spiritual quotient

), dan potensi ketangguhan

(

adversity quotient

).

Beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam upaya mengembangkan potensi

diri, yaitu sebagai berikut.

1. Hambatan yang berasal dari lingkungan, yaitu hambatan yang disebabkan oleh

sistem pendidikan yang dianut, lingkungan belajar/bekerja, dan kebiasaan atau

budaya tertentu dalam lingkungan masyarakat.

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

103

2. Hambatan yang berasal dari individu sendiri, merupakan faktor penghambat yang

muncul dari sikap negatif seseorang, misalnya berprasangka buruk, tidak memiliki

tujuan yang jelas, dan enggan mengenal dirinya sendiri. Hal lain adalah tidak mau

menerima umpan balik, kurang mau mengambil risiko, takut situasi baru, sikap

acuh tak acuh, selalu mencari kambing hitam, dan sebagainya.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi pemicu agar orang menjadi kreatif, yaitu

berpikiran terbuka, keingintahuan yang tinggi, berani mencoba, dan tidak mudah

menyerah.

A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!

1. Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, telah dilengkapi dengan berbagai

potensi yang berbeda dengan makhluk lainnya. Potensi yang ada dan paling utama

pada diri manusia, di antaranya berupa ....

a. mata, telinga, dan perasaan

b. perasaan, akal, dan kaki

c. akal, pikiran, dan perasaan

d. naluri, pikiran, dan perasaan

2. Berikut yang

bukan

arti istilah potensi adalah ....

a. kemampuan

b. daya baik yang terwujud

c. daya baik yang belum terwujud

d. dorongan untuk berprestasi

3. Dalam hal tingkat inteligensia, logika, dan daya tangkap merupakan unsur-unsur potensi

yang termasuk dalam klasifikasi ....

a. sosial-emosional

b. ketangguhan

c. kemampuan

d. sikap kerja

4. Potensi manusia yang berupa keinginan dalam mencapai suatu tujuan adalah

potensi ....

a. hati

b. nafsu

c. jiwa

d. jasmani

104

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

5. Kepribadian manusia yang terbentuk berdasarkan bakat disebut ....

a. nature

b. alamiah

c. watak

d. karakter

6. Berikut perilaku yang

tidak

dapat menghambat pengembangan potensi diri yang

berasal dari individu itu sendiri adalah ....

a. tidak memiliki tujuan yang jelas

b. keengganan mengenal diri sendiri

c. takut situasi baru

d. pendidikan yang dianut

7. Ciri-ciri perilaku manusia dalam menghindari risiko, yaitu tidak belajar dari kesalahan

dan puas dengan kedudukan yang ada, merupakan ....

a. pribadi yang kerdil

b. kreativitas rendah

c. kemampuan latihan rendah

d. nilai pribadi tidak jelas

8. Orang yang sukses di bidang tertentu karena memiliki berbagai kelebihan

disebut ....

a. berkarier

b. berkarya

c. berprestasi

d. berpotensi

9. Ciri yang menonjol dari seseorang yang berprestasi, antara lain ....

a. selalu optimis, memimpikan, dan kadang tidak masuk akal

b. menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang penting dapat untung

c. membiasakan diri untuk selalu berdiskusi untuk kepentingan dirinya

d. berani mengambil risiko dan tidak akan membiarkan perasaan putus asa

10. Untuk memperoleh prestasi dengan baik, maka sejak dini wajib ....

a. direncanakan dengan sistematis dan proporsional

b. selalu diikutsertakan dalam berbagai kompetisi yang ada

c. dilatih dalam berbagai keterampilan yang disukainya

d. dimasukkan dalam berbagai klub sesuai keinginan anak

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Bagaimanakah cara kita menyikapi kegagalan?

2. Mengapa

nurture

dan

nature

sangat berpengaruh terhadap pengembangan potensi

manusia?

3. Langkah-langkah apa sajakah yang perlu dilakukan agar dapat berprestasi dalam

bidang-bidang tertentu?

4. Bagaimanakah hubungan antara potensi diri dengan prestasi?

5. Apakah setiap manusia yang dilengkapi dengan berbagai potensi yang ada mampu

berpeluang untuk berprestasi? Berikan alasannya!

Prestasi Diri Sesuai Kemampuan Demi Keunggulan Bangsa

105

Juara Olimpiade Matematika Ini Bercita-cita Jadi Guru

Kegembiraan menorehkan prestasi spektakuler meraih

medali emas di ajang Olimpiade Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (IMSO) 2004 tingkat sekolah dasar bukan

hanya milik Ivan Kristanto (11) siswa kelas VI SD Yos Sudarso

Kota Tasikmalaya dan keluarga, tetapi keberhasilan Ivan

meraih prestasi itu, Sabtu (4/12) di Jakarta, menjadi

kebanggaan masyarakat maupun jajaran pemerintah kota

Tasikmalaya.

IVAN Kristanto (11) siswa kelas VI SD Yos Sudarso kota

Tasikmalaya berhasil menorehkan prestasi spektakuler di

ajang Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(IMSO) 2004 tingkat sekolah dasar, Sabtu (4/12) lalu di

Jakarta.YOESOEF ADJI/"PR"

Apalagi selain medali emas, Ivan anak tunggal dari pasangan Jasmine Lioe (42)

dan Kwok Koei Ping (alm.) ini, juga berhasil menyabet dua gelar lagi, yaitu

the best

overall

dan

the

best theory

bidang matematika.

Salah satu perbedaannya dengan anak lain dapat diketahui saat ditanya tentang

cita-citanya. Jika ditanya, Ivan akan langsung menjawabnya profesi yang sebenarnya

relatif jarang disebut anak-anak, yaitu menjadi guru. Walaupun saat ditanya lebih jauh,

kenapa ingin jadi guru, Ivan dengan santai dan tanpa ekspresi menjawab belum tahu

dan mengatakan mungkin saja berubah.

Tentang cita-cita anaknya yang ingin menjadi guru itu, diakui pula ibunya, sering

diungkapkan Ivan setiap kali ditanya siapa pun. Malah saat di Jakarta, usai meraih

medali emas, salah seorang juri sempat mengungkapkan kekaguman dan

kebanggaannya saat mendengar cita-cita yang disebutkan Ivan. "Waktu itu juri

mengatakan pilihan cita-cita anak saya ini terbilang jarang disebut anak-anak," kata

ibunya.

Di balik potensi besar yang dimilikinya, anak yang beralamat di Jln. Empang 57

itu selama ini selalu menempati peringkat pertama di kelasnya dan telah

mempersembahkan pula dua medali perak bagi Indonesia (September 2004-red.) di

ajang

India Elementary Mathematic International Contest

(IEMIC), ternyata memiliki

sikap cuek dan tenang. Malah dirinya enggan jika keberhasilannya diekspos media

massa. "Memang dia senang dengan prestasinya tapi tidak seperti orang lain, tenang-

tenang saja dan cuek. Sempat kami juga ingin buat acara menyambut keberhasilannya,

tapi dia yang nggak mau katanya sih malu," ungkap ibunya seraya meminta maaf.

Kelebihan Ivan sebenarnya terlihat sejak usia tiga tahun saat di play group ketika

masih tinggal di Jakarta, waktu itu ia sudah mampu merangkai

puzzle

paket seratus

dan membuat bingung gurunya. Begitu ayahnya meninggal tahun 1998, Ivan kecil

diboyong ibunya ke Tasikmalaya.

Ivan Kristanto

106

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Di balik kecuekan dan ketenangan sikapnya itu, ternyata Ivan menyimpan

kemampuan amat besar di bidang matematika. Bidang yang bagi sebagian besar

teman seusianya menjadi momok. Hal itu sudah dibuktikan dengan menorehkan

prestasi di IMSO 2004 tingkat sekolah dasar yang berlangsung di Jakarta, 29 November

– 4 Desember 2004.

Sumber :

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1204/08/0418.htm

dengan perubahan seperlunya

1. Diskusikan dengan kelompok kalian tentang hal-hal berikut!

a. Bagaimanakah sikap dan tanggapan kalian dengan mengetahui prestasi Ivan

tersebut?

b. Upaya apakah yang akan kalian lakukan dalam merespon prestasi tersebut?

2. Buatlah kesimpulannya dalam bentuk laporan tertulis!

3. Presentasikan hasilnya di depan kelas!

Setelah mengikuti pembelajaran ini, perubahan-perubahan apa yang terjadi dalam

diri kalian? Apakah kalian memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, keterampilan,

dan sikap yang lebih baik tentang prestasi diri sesuai kemampuan demi keunggulan

bangsa? Apakah kalian mengalami kesulitan dalam pembelajaran tentang prestasi

diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa ini? Jika ya, diskusikan kembali

dengan teman kalian atau konsultasikan kepada guru kalian!

Glosarium

107

abstraksi

: proses atau perbuatan memisahkan

agresif

: bersifat atau bernafsu untuk menyerang

akses

: jalan masuk

aktif

: giat (bekerja, berusaha)

akumulasi

: pengumpulan

ambisi

: keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi sesuatu

antisipatif

: bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang (akan) terjadi

antusias

: bersemangat

aspirasi

: harapan dan tujuan pada masa yang akan datang

bea

: biaya

berprestasi

: mempunyai prestasi dalam suatu hal

cukai

: bea yang dikenakan pada barang impor

dampak

: pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik positif maupun negatif)

defensif

: bersikap bertahan

dekade

: masa 10 tahun; dasawarsa

deklaratif

: bersifat pernyataan ringkas dan jelas

dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari pemerintah

demokratisasi : pendemokratisasian

desentralisasi : sistem pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada

pemerintah daerah

dinamika

: gerak (dari

dalam)

disintegrasi

: keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah-belah

diskriminasi

: pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan

warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya)

domisili

: tempat kediaman yang sah dari seseorang

duta

: orang yang diutus oleh pemerintah untuk melakukan tugas khusus

efektif

: dapat membawa hasil

eksekutif

: kekuasaan menjalankan undang-undang

ekspansif

: dapat atau cenderung meluas

eksplorasi

: kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang baru, 4

ekspresi

: pengungkapan atau proses menyatakan

ekstern

: datang dari luar

etika

: ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang kewajiban

moral (akhlak)

etnis

: etnik (pertalian dengan kelompok sosial dengan sistem sosial atau

kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena

keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya

etos kerja

: semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau

suatu kelompok

evaluas

i

: penilaian

faktual

: mengandung kebenaran

fanatisme

: keyak

inan (kepercayaan) yang terlalu kuat terhadap ajaran (politik, agama,

dan sebagainya)

fiskal

: berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara

fleksibel

: luwes; mudah dan cepat menyesuaikan diri

forum

: tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas

108

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

global

: secar

a umum dan keseluruhan

horizontal

: terletak pada garis atau bidang yang sejajar dengan horizon atau garis

datar

idealisme

:

hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita

ideologi

:

paham

imigran

: orang yang datang dari negara lain dan tinggal menetap di suatu negara

imigrasi

: perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap

imperialisme

: sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan

kekuasaan dan keuntungan yang besar

individualistis : se

suai dengan kehendak individualis

inspirasi

: ilham

integral

: mengenai keseluruhannya; meliputi seluruh bagian yang perlu untuk

menjadikan lengkap, utuh, dan bulat

integrasi

: keadaan tidak bersatu padu

inteligensi

: daya

reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik

maupun mental, terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan

pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan

pada fakta atau kondisi baru; kecerdasan

intern

: di kalangan sendiri

intervensi

: campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak

invasi

: hal atau perbuatan memasuki wilayah negara lain dengan mengerahkan

angkatan bersenjata dengan maksud menyerang atau menguasai negara

tersebut

investasi

: penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk

tujuan memeroleh keuntungan

karier

: pekerjaan yang memberi harapan untuk maju

kolonialisme

:

paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa

lain dengan maksud untuk memperluas negara itu

komparatif

: berkenaan atau berdasarkan perbandingan

kompetisi

: persaingan

kompetitif

: berhubungan dengan kompetisi (persaingan)

konflik

: pecekcokan; perselisihan; pertentangan

konkret

: nyata

konsekuensi

: akibat (dari suatu perbuatan, pendirian, dan sebagainya)

konsuler

: orang yang mem

berikan nasihat dengan dibayar (khususnya dalam

bidang perpajakan)

kontinen

: berkesinambungan

kontrak

: perjanjian (secara tertulis) antara dua pihak di perdagangan

konvensi

: permufakatan atau kesepakatan

kooperatif

: bersifat kerja sama

kreatif

: memiliki daya cipta

landas

: alas

level

: tingkatan; tataran; lapisan

liberalisasi

: proses

untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara

dan ekonomi)

logika

: jalan pikiran yang masuk akal

loyal

: patuh

mekanisme

: cara kerja sama suatu organisasi

memprakarsai : mengusahakan, memelopori

Glosarium

109

misi

: perutusan yang dikirim oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan

tugas khusus dalam bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian,

dan sebagainya

moneter

: berhubungan dengan uang atau keuangan

motivasi

: dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu

naturalis

: orang yang mengadakan penyelidikan khusus mengenai binatang dan

tumbuhan

navigasi

: t

indakan menempatkan haluan kapal atau arah terbang

optimal

: terbaik; tertinggi

ozon

: lapisan udara yang terdapat di atmosfer berasal dari oksigen yang

mengalami perubahan akibat adanya aliran listrik setelah petir dan guruh

silih berganti atau karena pengaruh sinar ultraviolet

pakta

: perjanjian internasional

paradigma

: ker

angka berpikir

paripurna

: lengkap

partisipasi

: peran serta

perang dingin : perang tanpa mengangkat senjata, hanya saling menggertak

periodek

: m

enurut periode tertentu

pers

: orang yang bergerak dalam penyiaran berita

produktivitas

: kemampuan untuk menghasilkan sesuatu

proposional

: sesuai dengan proporsi; sebanding; seimbang

proteksionisme : paham bahwa ekonomi dalam negeri harus dilindungi pemerintah dari

persaingan luar negeri

radikal

: secara m

endasar

rasional

: m

enurut pikiran dan pertimbangan yang logis

sentralisasi

:

penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat (daerah dan sebagainya) yang

dianggap sebagai pusat

separatisme

:

paham atau gerakan untuk memisahkan diri (mendirikan negara diri sendiri)

strategis

: berhubungan strategi

teori

: pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh

data dan argumentasi

terisolasi

: terasing, terpencil

teritorial

: mengenai bagian wilayah (daerah hukum) suatu negara

tradisi

:

adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan

dalam masyarakat

transaksi

: persetujuan jual beli dalam perdagangan antara dua pihak

transfer

: pindah atau beralih tempat

transnasional

: berkenaan dengan perluasan atau keluar dari batas-batas negara

transparan

: tidak terbatas pada orang tertentu saja

tren

: gaya mutakhir

tunduk

: m

enghadapkan wajah ke bawah

unsur

: bagian terkecil dari suatu benda

vertikal

: tegak lurus dari bawah ke atas atau kebalikannya

yustisi

: kehakiman

zona

: salah satu dari lima bagian besar permukaan bumi yang dibatasi oleh

garis khayal di sekeliling bumi

110

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Indeks

Pengarang

A

A.G. Mc Grew, 59

Adam Smith, 99

Anthony Giddens, 62

C

Charles E. Merriam, 8

D

Darmawan, 17

H

Howard Gardner, 89

I

Ibnu Arabi, 8

Issac Newton, 99

J

J.H.A Logeman, 3

J.J. Rousseau, 3

John Locke, 3

L

La Rose, 96

M

Mac Iver, 3

Mahfud M.D., 3, 23

Malik Fajar, 16, 18

Michael H. Hart, 99

P

Plato, 8

R

R.G. Stennet, 93

Roger H. Soltau, 8

S

St. Agustinus, 8

T

Thomas Aquinas, 8

Thomas Hobbes, 3

W

William Shakespeare, 99

Indeks

111

Indeks

Subjek

A

aeronautika, 99

ambisius, 93

ancaman disintegrasi, 14

aspirasi masyarakat, 32

B

badan eksekutif, 7

badan yudikatif, 7

batas teritorial, 4

bentuk invasi, 11

D

de facto, 7

de yure, 7

defensif aktif, 11

G

gerakan separatisme, 14

I

intervensi asing, 21

K

keamanan ekstern, 8

kekuasaan eksekutif, 7

ketertiban intern, 8

kode etik, 38

konflik horizontal, 14

konflik vertikal, 14

kontrak sosial, 3

konvensi hukum, 5

L

landas benua, 6

landas kontinen, 5, 6

laut territorial, 5, 6

N

nature, 88

navigasi asing, 7

O

objektif, 88

otonomi, 29

P

pakta pertanahan, 11

pengembangan potensi diri, 95

periodik, 90

potensi, 89, 90, 92

prestasi, 89, 90, 91, 92

psikomotorik, 90

R

realistis, 88

S

sikap loyal, 15

sistem desentralisasi, 29

sistem sentralisasi, 29

T

teori individualisme, 3

U

unsur deklaratif, 3

Z

zona ekonomi eksklusif, 5, 6

zona tambahan, 5

112

Daftar Pustaka

Anwary, S. Dr. 2001.

Bunga Rampai Amanat Rakyat Jilid I

. Jakarta: Institute of Socio-

Ekonomics and Political Studies.

Anthony Giddens. 2002.

Sociology

(

Fourth Edition

). London: Polity Press.

Deden Faturohman dan Wawan Subari. 2002.

Pengantar Ilmu Politik

. Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang.

David Downin. 2002.

Capitalism

. Heinemann Library.

Eyo Kahya. 2004.

Perbandingan Sistem dan Kemerdekaan Pers

. Bandung: Pustaka

Bani Quraisy.

Heru Santoso, dkk. 2002.

Sari Pendidikan Pancasila

. Yogya: PT Tiara Wacana.

Idup Santoso dan Desi Fernanda. 2001.

Dasar-Dasar Kepemerintahan yang Baik

.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kurniawan dan Junaedhie. 1991.

Ensiklopedi Pers Indonesia

. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Pramudito Sumalyo. 1995.

Ideologi Negara dan Tantangan Zaman.

Jakarta: PT Golden

Terayon Press.

Salamoen Soeharyo dan Nasri Effendi. 2001.

Sistem Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Catatan:

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

Catatan:

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

PUSAT PERBUKUAN

Departemen Pendidikan Nasional

ISBN : 978-979-068-878-0 (No. jil lengkap)

ISBN : 979-979-068-888-9

Harga Eceran Tertinggi: Rp6.844,-